download di sini
Alfin Kurniawan, Yohanes Yonas S.P., Frans Christian Harsono, Ong Lu Ki
Dosen Pembimbing: Ir. Suryadi Ismadji, M.T., Ph.D.
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Katolik
Widya Mandala, Surabaya
Abstrak
Ketela pohon merupakan salah satu
komoditas utama dari sektor pertanian di beberapa negara tropis seperti
Indonesia. Bahan pangan ini dapat dimanfaatkan sebagai makanan pokok pengganti
beras dan jagung, makanan tradisional maupun diolah menjadi tepung tapioka dan
bahan baku untuk industri lainnya. Dari pemanfaatan ketela pohon ini,
dihasilkan limbah berupa kulit yang tidak memiliki nilai ekonomis. Pada
penelitian ini, limbah kulit ketela pohon diubah menjadi karbon aktif sebagai
media penyimpan gas metana. Teknologi penyimpanan yang digunakan adalah ANG
(Adsorbed Natural Gas), yang merupakan teknologi alternatif pada sektor bahan
bakar berbasis gas alam. Selain itu, penelitian ini dapat menjawab persoalan
mengenai ketahanan energi nasional yang sedang terjadi akibat menipisnya
cadangan bahan bakar minyak (BBM).
Proses pembuatan karbon aktif dilakukan
dengan aktivasi kimia menggunakan larutan H3PO4 85%, di
dalam reaktor pirolisis pada suhu 500oC selama 4 jam dalam kondisi
vakum. Karbon aktif yang dihasilkan kemudian dimodifikasi permukaannya dengan
larutan KOH pada suhu 800oC selama 2 jam. Pengaruh dari rasio
perendaman antara zat aktivator dengan bahan baku pada saat proses pembuatan
dan modifikasi karbon aktif terhadap karakteristik pori juga dipelajari. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa karbon aktif yang paling cocok digunakan untuk
aplikasi ANG adalah karbon aktif yang dihasilkan dengan rasio perendaman
(KOH/Karbon) 2:1, dengan kapasitas penyerapan dan kapasitas pelepasan gas
metana sebesar 135,4 cm3/g dan 72,1 V/V. Hasil tersebut dibandingkan
dengan karbon aktif komersial Filtrasorb-400, yang memiliki kapasitas
penyerapan dan kapasitas pelepasan gas metana sebesar 124,5 cm3/g
dan 51,6 V/V.
Kata Kunci: Kulit ketela pohon, gas metana, karbon aktif,
teknologi ANG
Alfin Kurniawan, Yohanes Yonas S.P., Frans Christian Harsono, Ong Lu Ki
Supervisor: Ir. Suryadi Ismadji, M.T., Ph.D.
Department of Chemical Engineering, Faculty of Engineering,
Widya Mandala Catholic University Surabaya
Abstract
Cassava is one of the main commodities
from agricultural sector in several tropical countries including Indonesia.
This food can be utilized as staple food as substitutes for rice and corn,
traditional foods as well as being processed into tapioca flour or raw
materials for other industries. However, the peels, which are abundantly
produced from the industrial processing, just ended as mere wastes. In this
work, the non-used cassava peels were utilized as activated carbon precursor
for methane storage via ANG (Adsorbed Natural Gas) technology. Moreover, this
work also offers solution for national energy resilience due to the depletion
of crude oil reserves.
The preparation of activated carbon was
conducted by chemical activation using 85% H3PO4
solutions, in a pyrolysis reactor at 500oC for 4 h under vacuum
condition. The resultant activated carbon was then modified using KOH solutions
at 800oC for 2 h under vacuum condition. The effect of impregnation
ratio during the preparation and modification of activated carbon on the pore
characteristics was also studied. The results show that activated carbon
prepared at KOH/carbon mass ratio of 2:1, is the most beneficial for ANG
application, with the value of adsorption capacity and delivery capacity are
135.4 cm3/g and 72.1 V/V, respectively. This result was compared to
commercial activated carbon Filtrasorb-400, with the value of adsorption
capacity and delivery capacity are 124.5 cm3/g and 51.6 V/V,
respectively.
Keywords: Cassava peel, Methane, Activated carbon, ANG
technology
Tidak ada komentar:
Posting Komentar