Tanaman Kencur ( kaempferia galanga
L. ) termasuk kedalam famili jahe-jahean Zingiberaceae yang merupakan
tumbuhan asli India dengan daerah penyebaran meliputi kawasan Asia Tenggara dan
Cina. Tanaman ini biasa dikenal dengan nama kencur. Di Indonesia, kencur
mempunyai banyak nama seperti : Kencur (Indonesia, Jawa), Cikur (Sunda), Ceuko
(Aceh), Kencor (Madura), Cekuh (Bali), Kencur, Sukung (Minahasa), Asauli,
sauleh, soul, umpa (Ambon), Cekir (Sumba).
A. SENTRA BUDIDAYA DI INDONESIA
Tanaman ini berasal dari daerah
tropis Asia. Sekarang banyak tumbuh di Jawa Tengah dan Jawa Timur, ia tumbuh
baik pada tanah berpasir yang subur. Pada musim kemarau kehilangan daun-daunnya,
oleh karenanya harus segera dipanen agar rimpangnya tidak terlanjur busuk.
B. SIFAT FISIK TANAMAN
Tumbuhan herba/terna perenial dengan
kumpulan daun berbentuk roset dekat permukaan tanah. Batang semu, pangkalnya
membentuk rimpang. Rimpang bercabang-cabang sangat kuat, pada bagian akarnya di
beberapa tempat menjadi umbi warna putih, kekuningan, membulat atau memanjang,
aromatis, berair dan rapuh. Rimpang kencur mempunyai aroma yang spesifik. Daun
umumnya 2, jarang 1 atau 3, bentuk helai daun bulat panjang (elips) tumbuh
mendatar di permukaan tanah. Bunga majemuk, panjang sampai 4 cm, terdiri atas
4-12 bunga berwarna putih dengan garis violet, daun pelindung 2, sempit.
Tandan bunganya tumbuh di pucuk di antara helai daun, daun mahkota putih,
harum, bentuk tabung, benang sari steril bentuk lembaran, berlekatan warna
ungu, kepala sari besar. Kencur tumbuh dan berkembang pada musim tertentu,
yaitu pada musim penghujan. Kencur dapat ditanam dalam pot atau di kebun yang
cukup sinar matahari, tidak terlalu basah dan di tempat terbuka.
C. SYARAT TUMBUH/BUDIDAYA
1. Iklim
a. Tinggi
tempat : 50 m – 1.000 m dpl.
b. Intensitas
cahaya : Sedikit terlindung dari sinar
matahari lansung
c. Curah
hujan : 2.500 – 4.000 mm/ tahun
2. Tanah
a. Jenis tanah
: Lempung
berpasir, lempung berliat.
b. Struktur : Remah dan kaya humus.
D. SYARAT PEMANENAN
1. Umur
a. Mulai dapat
dipanen umur 6-8 bulan, dan dapat ditunda sampai musim berikutnya karena tidak
akan ada efek buruk terhadap rimpang namun jika ditunda sampai musim berikutnya
lagi kemungkinan rimpang akan membusuk dan kadar patinya menurun.
b. Panen sebaiknya
dilakukan dalam waktu yang singkat.
c. Biasanya bila
setelah cukup panen ditandai dengan daun menguning dan akhirnya gugur.
2. Cara Panen
a. Membongkar seluruh
rimpang dengan cangkul, garpu atau alat lainnya.
b. Mematahkan atau
memotong rimpang bagian pinggir, sisa yang tertinggal dibiarkan
tumbuh untuk musim tanam berikutnya.
E. CARA PENGAMBILAN MINYAK ATSIRI
Minyak
atsiri dari tanaman kencur ini bisa diperoleh dengan cara menyuling rimpangnya.
Komposisi
umbi terdiri dari pati 4,14%, mineral sebanyak 13,73% serta minyak
atsiri 2,4-3,9% yang terdiri dari cineol, asam methyl,
aldehide, ethyl, ester dan lain-lain.
Rimpang mengandung minyak atsiri
yang tersusun dari monoterpenoid, sesquiterpenoid (komponen
utama adalah ethylesthercinnamic acid dan ethylesther p-methoxycinnamic
acid), borneol, Camphene, p-methoxystirene, l-D3-carene,
n-pentadekane, p-methoxystyrene. Di samping itu terdapat pula golongan
senyawa flavonoid.
F. MANFAAT
Rimpang digunakan untuk bumbu masak, obat batuk dan nyeri
dada. Minyak atsiri dipakai untuk aromaticum, corrigen odoris ataupun
sebagai odoransia. Rimpangnya bersifat analgeticum, yakni bisa
meredakan rasa sakit pada gigi, sakit kepala ataupun rematik. Juga merangsang
keluarnya angin perut (carminativum), penghangat badan serta stimulansia.
Rimpang yang dimaserasi dengan alkohol digunakan untuk mengurut kaki keseleo,
otot kaki yang layu ataupun untuk mengencangkan urat-urat / otot-otot.
Berdasarkan
analisis laboratorium, minyak atsiri dalam rimpang kencur mengandung kurang
lebih 23 macam senyawa. Tujuh belas diantaranya mengandung senyawa aromatik,
mono terpena, seskuiterpena. Seskuiterpena mempunyai efek mengurangi dan
menghilangkan rasa nyeri (daya analgestic).
Di
Cina, kencur digunakan untuk obat berbagai penyakit, seperti memar, nyeri dada,
dan sembelit. Kabarnya, kencur juga bisa untuk mengobati tetanus, radang
lambung, muntah-muntah, panas dalam serta keracunan.
Secara
empirik kencur digunakan sebagai penambah nafsu makan, infeksi bakteri, obat
batuk, disentri, tonikum, ekspektoran, masuk angin, sakit perut. Minyak atsiri
didalam rimpang kencur mengandung etil sinnamat dan metil p-metoksi sinamat
yang banyak digunakan didalam industri kosmetika dan dimanfaatkan sebagai obat
asma dan anti jamur.
Satu hal yang tidak asing
dimasyarakat kita, kencur dijadikan sebagai minuman segar, Beras Kencur. Beras
kencur telah lama dipergunakan masyarakat Indonesia sebagai jamu penambah daya
tahan tubuh dan menghilangkan masuk angin serta kelelahan.
G.
STANDAR
MUTU
Tabel
1. Standar Mutu Minyak Kencur
Standar
mutu minyak atsiri kencur
|
SPESIFIKASI
|
PERSYARATAN
|
1.
|
Warna
|
kuning jernih sampai kuning kotor.
|
2.
|
Bobot
jenis pada 30°
|
0,8792 – 0,8914
|
3.
|
Indeks
bias pada 30o
|
1,4773 – 1,4855
|
4.
|
Rotasi optik spesifik pada 30o
|
-2o 36′ sampai -4o 30′
|
5.
|
Bilangan
penyabunan
|
99,7 – 109,0
|
6.
|
Bilangan
penyabunan setelah asetilasi
|
110,1 – 116,3
|
7.
|
Bilangan
asam
|
0,5 – 1,3
|
8.
|
Lain-lain
|
Bentuk, aromatis, rasa pedas
|
Sebagai
obat, bahan ini tersedia dalam bentuk simplisia Kaempferiae Rhizome,
yaitu rajangan rimpang kencur yang telah dikeringkan di bawah sinar matahari
tak langsung atau pemanas lain yang cocok, hingga kadar minyak atsiri tidak
kurang dari 2,4%. Kadar abu tidak lebih dari 2,2%. Kadar sari yang larut dalam
air tidak kurang dari 14%. Kadar sari yang larut dalam alkohol tidak kurang
dari 4%. Bahan organik asing tidak lebih dari 2%.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.
depokherbal.com
http://widyani.org/obat-tradisional/budidaya-kencur-yang-kaya-akan-manfaat-dan-khasiat
Terkait dengan standar mutu minyak kencur, ada referensinya?
BalasHapus