Indonesia mempunyai potensi
sebagai penghasil minyak atsiri yang berlimpah. Produk minyak atsiri baru pada
tahap menghasilkan minyak kasar (crude oil). Jika minyak kasar tersebut diolah
lebih lanjut menjadi berbagai komponen minyak esensial murni, maka akan
dihasilkan produk-produk minyak esensial yang lebih ekonomis. Salah satunya
adalah minyak cengkeh. Salah satu daerah budidaya cengkeh adalah di Jawa Barat.
Tipe-tipe
Cengkeh
Cengkeh di Indonesia dapat digolongkan menjadi 4
yaitu:
1. Cengkeh
si putih
· Daun
cengkeh si putih berwarna hijau muda (kekuningan) dengan helaian daun relatif
lebih besar.
· Cabang-cabang
utama yang pertama mati sehingga percabangan seolah baru dimulai pada
ketinggian 1,5 -2 m dari permukaan tanah,
· Cabang
dan daun jarang sehingga kelihatan kurang rindang
· Mahkota
berbentuk bulat dan agak bulat, relatif lebih besar dari sikotak dengan jumlah
pertandan kurang dari 15 kuntum,
· Bila
bunganya masak tetap berwarna hijau muda atau putih dan tidak berubah menjadi
kemerahan,
· Tangkai
bunganya relatif panjang,
· Mulai
berproduksi pada umur 6,5 sampai 8,5 tahun, produksi dan kualitas bunganya
rendah .
2.
Cengkeh si kotak
· Daun
cengkeh si kotak mulanya berwarna hijau muda kekuningan kemudian berubah
menjadi hijau tua dengan permukaan atas licin dan mengkilap
· Helaian
daunnya agak langsing dengan ujung agak membulat,
· Cabang
utama yang pertama hidup, sehingga percabangan kelihatan rendah sampai
permukaan tanah.
· Ruas
daun dan cabang rapat merimbun, mahkota bunga berbentuk piramid atau silindris,
· Bunganya
relatif kecil dibanding dengan si putih
· Bertangkai
panjang antara 20-50 kuntum pertandan,
· Mulai
berbunga pada umur 6,5 sampai 8,5 tahun
· Bunganya
berwarna hijau ketika masih muda dan menjadi kuning saat matang dengan pangkal
berwarna merah,
· Adaptasi
dan produksinya lebih baik dari pada si putih tetapi lebih rendah dari zanzibar
dengan kualitas sedang.
3.
Cengkeh tipe Zanzibar
· Tipe
ini merupakan tipe cengkeh terbaik sangat dianjurkan karena adanya adaptasi
yang luas,
· Produksi
tinggi dan berkualitas baik,
· daun
mulanya berwarna merah muda kemudian berubah menjadi hijau tua mengkilap pada
permukaan atas dan hijau pucat memudar pada permukaan bawah,
· Pangkal
tangkai daun berwarna merah
· Bentuk
daunnya agak langsing dengan bagian terlebar tepat di tengah,
· Ruas
daun dan percabangan sangat rapat merimbun,
· Cabang
utama yang pertama hidup sehingga percabangannya rapat dengan permukaan tanah
dengan sudut-sudut cabang lancip (kurang dari 45°C) sehingga mahkotanya
berbentuk kerucut,
· Tipe
ini mulai berbunga pada umur 4,5 sampai 6,5 tahun sejak disemaikan,
· Bunganya
agak langsing bertangkai pendek ketika muda berwarna hijau dan menjadi
kemerahan setelah matang petik percabangan bunganya banyak dengan jumlah bunga
bisa lebih dari 50 kuntum pertandannya.
4. Cengkeh
tipe Ambon
· Tipe
cengkeh ini tidak dianjurkan untuk ditanam karena produksi dan daya adaptasinya
rendah kualitas hasil yang kurang baik,
· Daun
yang muda berwarna ros muda atau hijau muda (lebih muda dari zanzibar), daun
yang tua permukaan atasnya berwarna hijau tua dan kasar sedang permukaan bawah
berwarna hijau keabu-abuan, daunnya agak lebar kira-kira 2/3 kali panjangnya,
· Cabang
dan daunnya jarang sehingga tampak kurang rimbun,
· Mahkotanya
bulat bagian atas sedikit tumpul sedang bagian bawah meruncing,
· Cabang-cabang
utamanya mati sehingga seolah percabangannya mulai dari ketinggian 1,5 sampai 2
m tipe ini mulai berbunga pada umur 6,5 sampai 8,5 tahun
· Sejak
di semai bunganya gemuk dan bertangkai panjang berwarna hijau saat muda dan
kuning
· saat
matang petik percabangan bunganya sedikit dengan jumlah bunga kurang dari 15
kuntum pertandan.
Sifat fisik Tanaman Cengkeh
Tanaman cengkeh pohonnya dapat tumbuh
tinggi mencapai 20-30 m dan dapat berumur lebih dari 100 tahun.Tajuk tanaman
cengkeh umumnya berbentuk kerucut, piramid atau piramid ganda, dengan batang
utama menjulang keatas. Cabang-cabangnya amat banyak dan rapat, pertumbuhannya sedikit
mendatar dengan ukuran relatif kecil jika dibandingkan batang utama.
Daun berbentuk lonjong, kaku berwarna
hijau atau hijau kemerahan dan berbentuk elips dengan kedua ujung runcing. Tangkai
buah pada awalnya berwarna hijau, dan berwarna merah jika sudah mekar. Daun-daun
ini biasa keluar setiap periode, dalam satu periode ujung ranting akan
mengeluarkan satu set daun yang terdiri dari dua daun yang terletak saling
berhadapan, ranting daun secara keseluruhan akan membentuk suatu tajuk yang
indah.
Tanaman cengkeh mulai berbunga pada umur 4,5 sampai 8
tahun tergantung dari jenis dan lingkungannya. Bunga ini merupakan bunga
tunggal, berukuran kecil panjang 1-2 cm dan tersusun dalam satu tandan yang
keluar dari ujung-ujung ranting, setiap tandan terdiri dari 2-3 cabang. Bakal
bunga biasanya keluar setelah pasangan daun kelima dari satu set daun termuda
telah dewasa atau mencapai ukuran normal fase ini disebut fase mepet tua, bakal
bunga ini kadang-kadang keluar setelah daun pertama, kedua, atau ketiga tidak
lagi membentuk bakal daun, tetapi langsung membentuk bakal bunga fase ini
disebut fase mepet muda, bakal bunga ini bisa dibedakan dari bakal daun yaitu
bakal bunga berwarna hijau, berujung tumpul, dan ruas dibawahnya sedikit
membengkak sedangkan bakal daun berwarna merah dan berujung lancip.
Bakal bunga keluar pada musim hujan
(Oktober-Desember) bila bakal bunga mulai keluar dan kekurangan sinar matahari
mendung terus menerus atau terjadi penurunan suhu malam sampai di bawah 17°C,
maka bakal bunga akan berubah menjadi bakal daun sehingga ranting tersebut
gagal menghasilkan bunga. Hal semacam ini bisa terjadi pada saat bakal bunga
mulai berbentuk cabang. Apabila lingkungannya baik bakal bunga akan berkembang
membentuk cabang-cabangnya dalam waktu 1-2 bulan, bila cabang-cabang telah
terbentuk dari ujung cabang terakhir akan keluar kuncup-kuncup bunga yang
disebut ukuran kecil, fase ini disebut dengan sebutan mata yuyu, selanjutnya
dalam waktu 5-6 bulan setelah itu (April-Juli), bunga telah matang dan siap untuk
dipetik.
Komponen
Utama
Komponen utama minyak cengkeh adalah senyawa aromatik
yang disebut eugenol (72-90%). Eugenol berupa zat cair berbentuk minyak tidak
berwarna atau sedikit kekuningan, menjadi coklat dalam udara. Dapat larut dalam
alkohol, eter, kloroform serta sedikit dalam air.
Eugenol digunakan sebagai bahan baku obat dan parfum. Eugenol mudah
bersenyawa dengan besi, oleh karena itu penyimpanannya harus dalam botol kaca.
Drum aluminium, atau drum timah putih.
Adapun data sifat dari eugenol adalah sebagai berikut:
Berat jenis : 1,0651
Indeks bias : 1,5410 (20 0 C)
Titik didih : 253 0 C
Titik nyala : 110 0 C
Kelarutan dalam alkohol: 1:5 atau 1:6
Selain
eugenol, minyak atsiri cengkeh juga mengandung senyawa asetil eugenol, beta-caryophyllene,
dan vanilin. Terdapat pula kandungan tanin, asam galotanat, metil salisilat
(suatu zat penghilang nyeri), asam krategolat, beragam senyawa flavonoid (yaitu
eugenin, kaemferol, rhamnetin, dan eugenitin), berbagai senyawa triterpenoid
(yaitu asam oleanolat, stigmasterol, dan kampesterol), serta mengandung
berbagai senyawa seskuiterpen.
Nama Tanaman Cengkeh
Tanaman cengkeh mempunyai nama latin Syzygium
aromaticum, syn. Eugenia aromaticum Sedangkan di dalam perdagangan
internasional, masing-masing minyak atsiri mempunyai nama dagang yang
berbeda-beda sesuai dengan bagian tanaman yang menghasilkannya. Misalnya minyak
atsiri pada cengkeh dapat diperoleh dari bagian kuntum bunga, tangkai bunga,
dan daun. Nama dagang untuk minyak atsiri yang berasal dari kumtum bunga
cengkeh disebut clove oil, minyak tangkai bunga clove stem oil , dan
minyak daun cengkeh clove leaf oil. Demikian pula dengan minyak dari
tanaman lain
Syarat tumbuh tanaman cengkeh
Daerah yang cocok untuk ditanami cengkeh adalah terletak pada
ketinggian 0-900 m dari permukaan laut, paling optimum pada 300-600 m, atau terletak pada ketinggian 900m tetapi
menghadap ke laut suhunya 20-30°C pada malam hari tidak boleh kurang dari 17°C,
mempunyai bulan kering berturut-turut dengan sedikit hujan dan mendung, bulan
kering tidak boleh melibihi 3 bulan berturut-turut kecuali bila tersedia air
irigasi yang cukup banyak dan juga tidak ada curah hujan yang melebihi 50-60
mm/perhari, dan juga tidak adanya kabut pada musim bunga mencapai fase mata
yuyu, tidak ada angin kencang dimusim kemarau tanahnya juga harus gembur, tanah
memiliki pH antara 5,5- 6,5, serta kedalaman air tanah pada musim hujan tidak
lebih dangkal dari 3m dari 8m.
Pemanenan
Tanaman Cengkeh
·
Waktu
Panen
Cengkeh yang paling baik dipetik pada saat matang petik, dengan
ciri-ciri kepala bunga sudah penuh, belum membusuk. Bila dipetik sebelum matang
petik, berat kering dan mutunya rendah. Bila bunga sudah membuka, mutu cengkehnya
rendah dan beratnya turun.Biasanya bunga dalam satu tanaman tidak serempak
matang, sehingga pemetikannya juga harus bertahap. Pemetikan dimulai setelah
50-60% bunga matang petik, diulang setiap 3-4 bulan.
·
Cara
Pemetikan
Pemetikan
dengan cara memanjat pohon tidak dianjurkan, gunakan tangga segitiga berkaki
empat. Bunga cengkeh dipetik pertandan tepat di atas buku daun. Daun terakhir
yang dekat bunga jangan ikut terpetik, agar tidak mengganggu pertumbuhan tunas
berikut. Bunga hasil panen dimasukkan dalam karung.
·
Penanganan Pasca Panen
Sortasi
bunga segar dilakukan segera, dengan cara memisahkan bunga dan tangkainya.
Bunga dan tangkai di pasaran harganya berbeda. Adanya tangkai akan mempengaruhi
mutu, berarti mutunya rendah dan harganya pun lebih rendah.
Pengeringan Bunga
Cengkeh
Bunga
cengkeh yang telah dirontokkan atau di petik dari tangkainya kemudian
dikeringkan, pengeringan dapat dilakukan dengan penjemuran langsung dibawah
sinar matahari atau dengan alat pengeringan buatan. selama proses pengeringan
bunga cengkeh di bolak balik agar keringnya merata proses pengeringan di anggap
selesai bila warna bunga telah berubah menjadi coklat kemerahan, mengkilat,
mudah di patahkan dengan jari tangan dan kadar air telah mencapai kira-kira
12%, lamanya waktu penjemuran dibawah sinar matahari berlangsung selama 4-6
hari.
Penyulingan Minyak Cengkeh
Penyulingan
cengkeh dapat dilakukan dengan cara penyulingan air dan penyulingan dengan uap.
Menurut Guenther (1990), penyulingan dengan air dapat menghasilkan minyak
cengkeh dengan kandungan eugenol 80-85% dan cukup baik sebagai bahan baku
parfum atau flavor sedangkan penyulingan dengan uap dapat menghasilkan minyak
cengkeh strong oil dengan kandungan eugenol yang tinggi yaitu 91-95% volume.
Lama penyulingan berkisar antara 8-24 jam tergantung ukuran, sistem isolasi,
vulume uap dari alat penyulingan, sifat alami dan kondisi cengkeh dan
sebagainya.
Kualitas minyak cengkeh dievaluasi
berdasarkan kandungan fenolnya terutama eugenol. Karena minyak cengkeh
mengandung beberapa aseteugenol, maka sering dilakukan penyabunan zat tersebut
terlebih dahulu untuk mendapatkan kandungan eugenol yang lebih tinggi.
Kandungan fenol cengkeh tergantung pada kondisi dan jenis bahan baku cengkeh
dan metode penyulingan.
Pada waktu penyulingan minyak
cengkeh terdapat dua fraksi yaitu fraksi yang lebih ringan dari air dan fraksi
yang lebih berat dari air. Dengan menggabungkan kedua fraksi tersebut
dihasilkan minyak cengkeh yang lengkap. Hasil minyak dari penyulingan bunga
cengkeh sekitar 17-18%, penyulingan dari gagang cengkeh sekitar 6% dan dari
daun sekitar 2-3%. Salah satu cara pemisahan atau pemurnian komponen minyak
adalah dengan distilasi fraksional. Distilasi fraksinasi minyak atsiri adalah
pemisahan komponen berdasarkan titik didih.
Produk samping
dari tanaman cengkeh adalah minyak cengkeh. Tergantung dari bahan bakunya ada
tiga macam minyak cengkeh, yaitu minyak bunga cengkeh, minyak tangkai
cengkeh,dan minyak daun cengkeh. Rendemen dan mutu dari
minyak yang dihasilkan dipengaruhi oleh asal tanaman, varietas, mutu bahan,
penangananbahan sebelum penyulingan, metode penyulinganserta penanganan minyak
yang dihasilkan.
Bunga cengkeh
dan tangkainya biasanya digiling kasar dulu sebelum
penyulingan untuk memecahkansel-sel minyak dan memperluas permukaansehingga
minyak dapat lebih mudah ke luar daridalam sel, sedangkan daun cengkeh tidak
membutuhkan pengecilan ukuran. Bahan tersebut disuling dengan cara uap dan air,
ataucara uap langsung dengan periode waktu yang berlainan antara 8–24
jam tergantung darikeadaan bahan dan kandungan minyaknya.Bunga dan tangkai
cengkeh membutuhkan waktuyang lebih lama karena kadar minyaknya yang jauh lebih
tinggi daripada daun cengkeh.
Bunga cengkeh mengandung
minyak sekitar 10–20%,tangkai cengkeh 5–10% dan daun cengkeh 1–4%.Kandungan
utama dari minyak cengkeh adalah eugenol, eugenol asetat dan caryophyllen.Rendemen
tertinggi yang pernah didapat dari bunga cengkeh dengan mutu yang tinggi
(+20%kadar minyak) adalah 17% . Destilasi dari bunga cengkeh utuh menghasilkan
minyak dengan kadar eugenol tinggi dan bobot jenis di atas 1,06, sedangkan
bunga cengkeh yang mengalami pengecilan ukuran (digiling)
menghasilkan minyak dengan kadar eugenol lebih rendah danbobot jenis di bawah
1,06. Hal ini disebabkankarena terjadinya penguapan minyak selama proses
penggilingan dan selang waktu antara penggilingan dan penyulingan. Karena itu
untuk mencegah
penguapan, proses destilasi harus dilakukan segera setelah proses penggilingan.
Kandungan eugenol dari minyak tergantung dari waktu destilasi. Waktu destilasi
yang singkat (cepat) menghasilkan minyak dengan
kandungan eugenol yang jauh lebih tinggi daripada yang biasa dilakukan dengan
waktu yang lebih lama.
Manfaat Minyak Cengkeh
·
AromaTheraphy Cengkeh: saat stamina kamu sedang drop,
coba kamu gunakan aroma cengkeh untuk menghangatkan tubuh kamu.
·
Mengatasi Sakit Gigi Minyak cengkeh banyak
dimanfaatkan oleh dokter gigi sebagai penghilang rasa sakit
·
Dapat Mengobati Kolera, Menghitamkan alis mata,
Menambah denyut Jantung; Campak;
·
Minyak atsiri cengkeh dimanfaatkan untuk mengobati
rasa nyeri pada gigi. Cengkeh memiliki sifat mampu meningkatkan produksi asam
lambung, menggiatkan gerakan peristaltik saluran pencernaan, juga dikatakan
sebagai obat cacing alami.
·
Di dalam pengobatan tradisional Cina, cengkeh (ding xiang),
disebutkan memiliki sifat pedas, hangat, aromatik, dan dapat menjaga kehangatan
(yang) pada ginjal. Oleh karena sifatnya
yang mampu menjaga energi panas tubuh (yang), maka cengkeh hanya boleh
digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit yang berhubungan dengan
kurangnya yang dalam tubuh, seperti impotensi, muntah
dan diare akibat dinginnya lambung dan limfa, serta morning sickness
(dimana cengkeh digabung dengan ginseng dan tanaman Pogostemon cablin).
·
Secara ilmiah telah dibuktikan bahwa cengkeh mampu
menyembuhkan sakit gigi, mengurangi rasa nyeri akibat demam, penolak nyamuk,
dan pencegah ejakulasi dini. Cengkeh dapat menurunkan kadar gula darah .
·
Selain berbagai manfaat yang disebutkan di atas,
cengkeh juga memiliki efek samping. Pada saluran pencernaan, cengkeh dapat
mengiritasi, dan hendaknya tidak dikomsumsi oleh orang yang menderita maag, dan
colitis (radang dinding usus). Bila dikonsumsi berlebihan, cengkeh akan
menyebabkan mual, muntah, rasa pusing, diare, dan pendarahan gastrointestinal
bagian atas. Pada kasus yang berat dapat terjadi hilangnya kesadaran,
halusinasi, bahkan kematian
Standart
Mutu Minyak Cengkeh
·
Warna : tak
berwarna – kuning
·
Bobot jenis:
1,030-1,060
·
Indeks bias:
1,527-1,535
·
Putaran
optik: 0-1o
·
Kelarutan
dalan etanol 90%
·
Eugenol
total 80-95%
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar