Translate

Minggu, 04 November 2012

MINYAK ATSIRI CENGKEH




Indonesia mempunyai potensi sebagai penghasil minyak atsiri yang berlimpah. Produk minyak atsiri baru pada tahap menghasilkan minyak kasar (crude oil). Jika minyak kasar tersebut diolah lebih lanjut menjadi berbagai komponen minyak esensial murni, maka akan dihasilkan produk-produk minyak esensial yang lebih ekonomis. Salah satunya adalah minyak cengkeh. Salah satu daerah budidaya cengkeh adalah di Jawa Barat.
Tipe-tipe Cengkeh
Cengkeh di Indonesia dapat digolongkan menjadi 4 yaitu:
1.    Cengkeh si putih
·      Daun cengkeh si putih berwarna hijau muda (kekuningan) dengan helaian daun relatif lebih besar.
·      Cabang-cabang utama yang pertama mati sehingga percabangan seolah baru dimulai pada ketinggian 1,5 -2 m dari permukaan tanah,
·      Cabang dan daun jarang sehingga kelihatan kurang rindang
·      Mahkota berbentuk bulat dan agak bulat, relatif lebih besar dari sikotak dengan jumlah pertandan kurang dari 15 kuntum,
·      Bila bunganya masak tetap berwarna hijau muda atau putih dan tidak berubah menjadi kemerahan,
·      Tangkai bunganya relatif panjang,
·      Mulai berproduksi pada umur 6,5 sampai 8,5 tahun, produksi dan kualitas bunganya rendah .


2.         Cengkeh si kotak
·      Daun cengkeh si kotak mulanya berwarna hijau muda kekuningan kemudian berubah menjadi hijau tua dengan permukaan atas licin dan mengkilap
·      Helaian daunnya agak langsing dengan ujung agak membulat,
·      Cabang utama yang pertama hidup, sehingga percabangan kelihatan rendah sampai permukaan tanah.
·      Ruas daun dan cabang rapat merimbun, mahkota bunga berbentuk piramid atau silindris,
·      Bunganya relatif kecil dibanding dengan si putih
·      Bertangkai panjang antara 20-50 kuntum pertandan,
·      Mulai berbunga pada umur 6,5 sampai 8,5 tahun
·      Bunganya berwarna hijau ketika masih muda dan menjadi kuning saat matang dengan pangkal berwarna merah,
·      Adaptasi dan produksinya lebih baik dari pada si putih tetapi lebih rendah dari zanzibar dengan kualitas sedang.
3.    Cengkeh tipe Zanzibar
·      Tipe ini merupakan tipe cengkeh terbaik sangat dianjurkan karena adanya adaptasi yang luas,
·      Produksi tinggi dan berkualitas baik,
·      daun mulanya berwarna merah muda kemudian berubah menjadi hijau tua mengkilap pada permukaan atas dan hijau pucat memudar pada permukaan bawah,
·      Pangkal tangkai daun berwarna merah
·      Bentuk daunnya agak langsing dengan bagian terlebar tepat di tengah,
·      Ruas daun dan percabangan sangat rapat merimbun,
·      Cabang utama yang pertama hidup sehingga percabangannya rapat dengan permukaan tanah dengan sudut-sudut cabang lancip (kurang dari 45°C) sehingga mahkotanya berbentuk kerucut,
·      Tipe ini mulai berbunga pada umur 4,5 sampai 6,5 tahun sejak disemaikan,
·      Bunganya agak langsing bertangkai pendek ketika muda berwarna hijau dan menjadi kemerahan setelah matang petik percabangan bunganya banyak dengan jumlah bunga bisa lebih dari 50 kuntum pertandannya.
4.    Cengkeh tipe Ambon
·      Tipe cengkeh ini tidak dianjurkan untuk ditanam karena produksi dan daya adaptasinya rendah kualitas hasil yang kurang baik,
·      Daun yang muda berwarna ros muda atau hijau muda (lebih muda dari zanzibar), daun yang tua permukaan atasnya berwarna hijau tua dan kasar sedang permukaan bawah berwarna hijau keabu-abuan, daunnya agak lebar kira-kira 2/3 kali panjangnya,
·      Cabang dan daunnya jarang sehingga tampak kurang rimbun,
·      Mahkotanya bulat bagian atas sedikit tumpul sedang bagian bawah meruncing,
·      Cabang-cabang utamanya mati sehingga seolah percabangannya mulai dari ketinggian 1,5 sampai 2 m tipe ini mulai berbunga pada umur 6,5 sampai 8,5 tahun
·      Sejak di semai bunganya gemuk dan bertangkai panjang berwarna hijau saat muda dan kuning
·      saat matang petik percabangan bunganya sedikit dengan jumlah bunga kurang dari 15 kuntum pertandan.

Sifat fisik Tanaman Cengkeh
Tanaman cengkeh pohonnya dapat tumbuh tinggi mencapai 20-30 m dan dapat berumur lebih dari 100 tahun.Tajuk tanaman cengkeh umumnya berbentuk kerucut, piramid atau piramid ganda, dengan batang utama menjulang keatas. Cabang-cabangnya amat banyak dan rapat, pertumbuhannya sedikit mendatar dengan ukuran relatif kecil jika dibandingkan batang utama.
Daun berbentuk lonjong, kaku berwarna hijau atau hijau kemerahan dan berbentuk elips dengan kedua ujung runcing. Tangkai buah pada awalnya berwarna hijau, dan berwarna merah jika sudah mekar. Daun-daun ini biasa keluar setiap periode, dalam satu periode ujung ranting akan mengeluarkan satu set daun yang terdiri dari dua daun yang terletak saling berhadapan, ranting daun secara keseluruhan akan membentuk suatu tajuk yang indah.
Tanaman cengkeh mulai berbunga pada umur 4,5 sampai 8 tahun tergantung dari jenis dan lingkungannya. Bunga ini merupakan bunga tunggal, berukuran kecil panjang 1-2 cm dan tersusun dalam satu tandan yang keluar dari ujung-ujung ranting, setiap tandan terdiri dari 2-3 cabang. Bakal bunga biasanya keluar setelah pasangan daun kelima dari satu set daun termuda telah dewasa atau mencapai ukuran normal fase ini disebut fase mepet tua, bakal bunga ini kadang-kadang keluar setelah daun pertama, kedua, atau ketiga tidak lagi membentuk bakal daun, tetapi langsung membentuk bakal bunga fase ini disebut fase mepet muda, bakal bunga ini bisa dibedakan dari bakal daun yaitu bakal bunga berwarna hijau, berujung tumpul, dan ruas dibawahnya sedikit membengkak sedangkan bakal daun berwarna merah dan berujung lancip.
Bakal bunga keluar pada musim hujan (Oktober-Desember) bila bakal bunga mulai keluar dan kekurangan sinar matahari mendung terus menerus atau terjadi penurunan suhu malam sampai di bawah 17°C, maka bakal bunga akan berubah menjadi bakal daun sehingga ranting tersebut gagal menghasilkan bunga. Hal semacam ini bisa terjadi pada saat bakal bunga mulai berbentuk cabang. Apabila lingkungannya baik bakal bunga akan berkembang membentuk cabang-cabangnya dalam waktu 1-2 bulan, bila cabang-cabang telah terbentuk dari ujung cabang terakhir akan keluar kuncup-kuncup bunga yang disebut ukuran kecil, fase ini disebut dengan sebutan mata yuyu, selanjutnya dalam waktu 5-6 bulan setelah itu (April-Juli), bunga telah matang dan siap untuk dipetik.

    Komponen Utama
Komponen utama minyak cengkeh adalah senyawa aromatik yang disebut eugenol (72-90%). Eugenol berupa zat cair berbentuk minyak tidak berwarna atau sedikit kekuningan, menjadi coklat dalam udara. Dapat larut dalam alkohol, eter, kloroform serta sedikit dalam air.
Eugenol digunakan sebagai bahan baku obat dan parfum. Eugenol mudah bersenyawa dengan besi, oleh karena itu penyimpanannya harus dalam botol kaca. Drum aluminium, atau drum timah putih.
Adapun data sifat dari eugenol adalah sebagai berikut:
Berat jenis : 1,0651
Indeks bias : 1,5410 (20 0 C)
Titik didih : 253 0 C
Titik nyala : 110 0 C
Kelarutan dalam alkohol: 1:5 atau 1:6
Selain eugenol, minyak atsiri cengkeh juga mengandung senyawa asetil eugenol, beta-caryophyllene, dan vanilin. Terdapat pula kandungan tanin, asam galotanat, metil salisilat (suatu zat penghilang nyeri), asam krategolat, beragam senyawa flavonoid (yaitu eugenin, kaemferol, rhamnetin, dan eugenitin), berbagai senyawa triterpenoid (yaitu asam oleanolat, stigmasterol, dan kampesterol), serta mengandung berbagai senyawa seskuiterpen.
Nama Tanaman Cengkeh
Tanaman cengkeh mempunyai nama latin Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum Sedangkan di dalam perdagangan internasional, masing-masing minyak atsiri mempunyai nama dagang yang berbeda-beda sesuai dengan bagian tanaman yang menghasilkannya. Misalnya minyak atsiri pada cengkeh dapat diperoleh dari bagian kuntum bunga, tangkai bunga, dan daun. Nama dagang untuk minyak atsiri yang berasal dari kumtum bunga cengkeh disebut clove oil, minyak tangkai bunga clove stem oil , dan minyak daun cengkeh clove leaf oil. Demikian pula dengan minyak dari tanaman lain
Syarat tumbuh tanaman cengkeh
Daerah yang cocok untuk ditanami cengkeh adalah terletak pada ketinggian 0-900 m dari permukaan laut, paling optimum pada 300-600 m,  atau terletak pada ketinggian 900m tetapi menghadap ke laut suhunya 20-30°C pada malam hari tidak boleh kurang dari 17°C, mempunyai bulan kering berturut-turut dengan sedikit hujan dan mendung, bulan kering tidak boleh melibihi 3 bulan berturut-turut kecuali bila tersedia air irigasi yang cukup banyak dan juga tidak ada curah hujan yang melebihi 50-60 mm/perhari, dan juga tidak adanya kabut pada musim bunga mencapai fase mata yuyu, tidak ada angin kencang dimusim kemarau tanahnya juga harus gembur, tanah memiliki pH antara 5,5- 6,5, serta kedalaman air tanah pada musim hujan tidak lebih dangkal dari 3m dari 8m.

Pemanenan Tanaman Cengkeh
·      Waktu Panen
Cengkeh yang paling baik dipetik pada saat matang petik, dengan ciri-ciri kepala bunga sudah penuh, belum membusuk. Bila dipetik sebelum matang petik, berat kering dan mutunya rendah. Bila bunga sudah membuka, mutu cengkehnya rendah dan beratnya turun.Biasanya bunga dalam satu tanaman tidak serempak matang, sehingga pemetikannya juga harus bertahap. Pemetikan dimulai setelah 50-60% bunga matang petik, diulang setiap 3-4 bulan.
·      Cara Pemetikan
Pemetikan dengan cara memanjat pohon tidak dianjurkan, gunakan tangga segitiga berkaki empat. Bunga cengkeh dipetik pertandan tepat di atas buku daun. Daun terakhir yang dekat bunga jangan ikut terpetik, agar tidak mengganggu pertumbuhan tunas berikut. Bunga hasil panen dimasukkan dalam karung.
·      Penanganan Pasca Panen
Sortasi bunga segar dilakukan segera, dengan cara memisahkan bunga dan tangkainya. Bunga dan tangkai di pasaran harganya berbeda. Adanya tangkai akan mempengaruhi mutu, berarti mutunya rendah dan harganya pun lebih rendah.

Pengeringan Bunga Cengkeh
Bunga cengkeh yang telah dirontokkan atau di petik dari tangkainya kemudian dikeringkan, pengeringan dapat dilakukan dengan penjemuran langsung dibawah sinar matahari atau dengan alat pengeringan buatan. selama proses pengeringan bunga cengkeh di bolak balik agar keringnya merata proses pengeringan di anggap selesai bila warna bunga telah berubah menjadi coklat kemerahan, mengkilat, mudah di patahkan dengan jari tangan dan kadar air telah mencapai kira-kira 12%, lamanya waktu penjemuran dibawah sinar matahari berlangsung selama 4-6 hari.

Penyulingan Minyak Cengkeh
Penyulingan cengkeh dapat dilakukan dengan cara penyulingan air dan penyulingan dengan uap. Menurut Guenther (1990), penyulingan dengan air dapat menghasilkan minyak cengkeh dengan kandungan eugenol 80-85% dan cukup baik sebagai bahan baku parfum atau flavor sedangkan penyulingan dengan uap dapat menghasilkan minyak cengkeh strong oil dengan kandungan eugenol yang tinggi yaitu 91-95% volume. Lama penyulingan berkisar antara 8-24 jam tergantung ukuran, sistem isolasi, vulume uap dari alat penyulingan, sifat alami dan kondisi cengkeh dan sebagainya.
Kualitas minyak cengkeh dievaluasi berdasarkan kandungan fenolnya terutama eugenol. Karena minyak cengkeh mengandung beberapa aseteugenol, maka sering dilakukan penyabunan zat tersebut terlebih dahulu untuk mendapatkan kandungan eugenol yang lebih tinggi. Kandungan fenol cengkeh tergantung pada kondisi dan jenis bahan baku cengkeh dan metode penyulingan.
Pada waktu penyulingan minyak cengkeh terdapat dua fraksi yaitu fraksi yang lebih ringan dari air dan fraksi yang lebih berat dari air. Dengan menggabungkan kedua fraksi tersebut dihasilkan minyak cengkeh yang lengkap. Hasil minyak dari penyulingan bunga cengkeh sekitar 17-18%, penyulingan dari gagang cengkeh sekitar 6% dan dari daun sekitar 2-3%. Salah satu cara pemisahan atau pemurnian komponen minyak adalah dengan distilasi fraksional. Distilasi fraksinasi minyak atsiri adalah pemisahan komponen berdasarkan titik didih.
Produk samping dari tanaman cengkeh adalah minyak cengkeh. Tergantung dari bahan bakunya ada tiga macam minyak cengkeh, yaitu minyak bunga cengkeh, minyak tangkai cengkeh,dan minyak daun cengkeh. Rendemen dan mutu dari minyak yang dihasilkan dipengaruhi oleh asal tanaman, varietas, mutu bahan, penangananbahan sebelum penyulingan, metode penyulinganserta penanganan minyak yang dihasilkan.
Bunga cengkeh dan tangkainya biasanya digiling kasar dulu sebelum penyulingan untuk memecahkansel-sel minyak dan memperluas permukaansehingga minyak dapat lebih mudah ke luar daridalam sel, sedangkan daun cengkeh tidak membutuhkan pengecilan ukuran. Bahan tersebut disuling dengan cara uap dan air, ataucara uap langsung dengan periode waktu yang berlainan antara 8–24 jam tergantung darikeadaan bahan dan kandungan minyaknya.Bunga dan tangkai cengkeh membutuhkan waktuyang lebih lama karena kadar minyaknya yang jauh lebih tinggi daripada daun cengkeh.
 Bunga cengkeh mengandung minyak sekitar 10–20%,tangkai cengkeh 5–10% dan daun cengkeh 1–4%.Kandungan utama dari minyak cengkeh adalah eugenol, eugenol asetat dan caryophyllen.Rendemen tertinggi yang pernah didapat dari bunga cengkeh dengan mutu yang tinggi (+20%kadar minyak) adalah 17% . Destilasi dari bunga cengkeh utuh menghasilkan minyak dengan kadar eugenol tinggi dan bobot jenis di atas 1,06, sedangkan bunga cengkeh yang mengalami pengecilan ukuran (digiling) menghasilkan minyak dengan kadar eugenol lebih rendah danbobot jenis di bawah 1,06. Hal ini disebabkankarena terjadinya penguapan minyak selama proses penggilingan dan selang waktu antara penggilingan dan penyulingan. Karena itu untuk mencegah penguapan, proses destilasi harus dilakukan segera setelah proses penggilingan. Kandungan eugenol dari minyak tergantung dari waktu destilasi. Waktu destilasi yang singkat (cepat) menghasilkan minyak dengan kandungan eugenol yang jauh lebih tinggi daripada yang biasa dilakukan dengan waktu yang lebih lama.

Manfaat Minyak Cengkeh
·         AromaTheraphy Cengkeh: saat stamina kamu sedang drop, coba kamu gunakan aroma cengkeh untuk menghangatkan tubuh kamu.
·         Mengatasi Sakit Gigi Minyak cengkeh banyak dimanfaatkan oleh dokter gigi sebagai penghilang rasa sakit
·         Dapat Mengobati Kolera, Menghitamkan alis mata, Menambah denyut Jantung; Campak;
·         Minyak atsiri cengkeh dimanfaatkan untuk mengobati rasa nyeri pada gigi. Cengkeh memiliki sifat mampu meningkatkan produksi asam lambung, menggiatkan gerakan peristaltik saluran pencernaan, juga dikatakan sebagai obat cacing alami.
·         Di dalam pengobatan tradisional Cina, cengkeh (ding xiang), disebutkan memiliki sifat pedas, hangat, aromatik, dan dapat menjaga kehangatan (yang) pada ginjal. Oleh karena sifatnya yang mampu menjaga energi panas tubuh (yang), maka cengkeh hanya boleh digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit yang berhubungan dengan kurangnya yang dalam tubuh, seperti impotensi, muntah dan diare akibat dinginnya lambung dan limfa, serta morning sickness (dimana cengkeh digabung dengan ginseng dan tanaman Pogostemon cablin).
·         Secara ilmiah telah dibuktikan bahwa cengkeh mampu menyembuhkan sakit gigi, mengurangi rasa nyeri akibat demam, penolak nyamuk, dan pencegah ejakulasi dini. Cengkeh dapat menurunkan kadar gula darah .
·         Selain berbagai manfaat yang disebutkan di atas, cengkeh juga memiliki efek samping. Pada saluran pencernaan, cengkeh dapat mengiritasi, dan hendaknya tidak dikomsumsi oleh orang yang menderita maag, dan colitis (radang dinding usus). Bila dikonsumsi berlebihan, cengkeh akan menyebabkan mual, muntah, rasa pusing, diare, dan pendarahan gastrointestinal bagian atas. Pada kasus yang berat dapat terjadi hilangnya kesadaran, halusinasi, bahkan kematian
Standart Mutu Minyak Cengkeh
·         Warna : tak berwarna – kuning
·         Bobot jenis: 1,030-1,060
·         Indeks bias: 1,527-1,535
·         Putaran optik: 0-1o
·         Kelarutan dalan etanol 90%
·         Eugenol total 80-95%

DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar