Iqbal Syaichurrozi, Muhammad Sigit Samseno, Faiz Adha M
Dosen Pembimbing: Ir. Didi Dwi Anggoro, M.Eng., Ph.D
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,
Semarang
Abstrak
download di sini
Pemanfaatan arang
tempurung kelapa oleh masyarakat di Kelurahan Bandarharjo kurang begitu
maksimal, padahal arang tempurung kelapa dapat dimanfaatkan lagi dengan menambah nilai
ekonominya menjadi briket, arang aktif, dan lain lain. Penelitian terdahulu belum dapat menjawab
ukuran partikel arang dan jenis perekat yang optimal untuk
mendapatkan briket
yang mempunyai nilai kalor dan ketahanan terbaik. Tujuan dari penelitian ini
adalah mengetahui ukuran partikel optimal, mengetahui jenis perekat yang tepat dan konsentrasi
perekat yang optimal serta rancang bangun alat pembuatan briket. Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran ayakan, perekat, dan konsentrasi perekat
terpilih. Penelitian ini diawali dengan menumbuk dan mengayak arang tempurung kelapa
sampai didapat ukuran 20 mesh. Arang yang sudah diayak kemudian dicampur dengan 4
jenis perekat yang berbeda, yaitu tepung kanji, tapioka, molase, dan larutan natrium
silikat dengan persentase perekat 15 % dalam media. Campuran arang dan perekat dicetak
dengan menggunakan alat cetak dan alat kompaksi yang telah dirancang. Waktu penahanan saat
kompaksi 10 menit, tekanan 100 kg/cm2 dan suhu 100 ° C. Setelah dilakukan pengujian
nilai kalor dan stabilitas terhadap variabel jenis perekat sehingga didapatkan perekat
yang terbaik, ulangi langkah - langkah di atas dengan variabel ukuran ayakan (20 mesh; 30
mesh; 40 mesh) dan konsentrasi perekat yang terpilih ( 10%; 15%; 20% ). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tepung tapioka merupakan jenis perekat terbaik dibandingkan
dengan 3 perekat lainnya (tepung terigu, molasses, silikat). Nilai kalor tertinggi
yaitu 6748.69 kal/gr diperoleh pada 20% perekat dengan ukuran arang tempurung kelapa 20
mesh. Shatter index atau ketahanan briket terbaik diperoleh pada variabel 20% perekat
dengan ukuran partikel 40 mesh karena hanya kehilangan partikel sebesar 0,11%. Dari
response surface methodology didapat nilai variabel yang sesuai untuk menghasilkan nilai
kalor yang optimum adalah 17 % perekat dan ukuran partikel 34 mesh dengen nilai
prediksi kalor 6309,289 kal/gr.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar