Translate

Selasa, 06 Desember 2011

Tinjauan Kualitas Karaginan Dari Eucheuma Cottoni Pada Penggunaan Pelarut Dan Waktu Ekstraksi Yang Berbeda Pada Metode Ekstraksi

download di sini

Faidliyah Nilna Minah
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional Malang
Jl. Bendungan Sigura-gura No.2 Malang 56145, Telp 0341-551431, Fax 0341-553015
e-mail : nilnaminah@yahoo.com
Abstrak
Keanekaragaman  jenis rumput laut di Indonesia cukup tinggi dan dapat diolah/diproses menjadi produk yang mempunyai nilai tambah seperti agar-agar, karaginan dan alginat dimana 80 % kebutuhan lokal masih diperoleh dari hasil impor. Metode ekstraksi karaginan yang optimal dari rumput laut varietas Eucheuma cottonii perlu digali, agar impor karaginan dapat dikurangi, pendapatan petani dapat ditingkatkan, bahkan  diekspor untuk meningkatkan devisa negara.
Pada penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan yaitu : jenis pelarut aquadest, NaCl 10%, jumlah dan waktu ekstraksi 1, 2, 3, 4 jam. Prosedur awal dilakukan dengan proses perendaman rumput laut, kemudian dilanjutkan dengan proses alkali pada suhu 80°C selama 2 jam. Selanjutnya dilakukan pemotongan dan perebusan kembali dengan air sampai menjadi bubur rumput laut dan ditambahkan perlite. Prosedur berikutnya adalah tahap ekstraksi yaitu memasukkan bahan dengan menambahkan pelarut  ke dalam ekstraktor. Kemudian menampung hasil ekstraksi dan dilakukan penyaringan dalam keadaan panas. Kemudian mengeringkan hasil filtrat ke dalam Cabinet Dryer lalu dilakukan penggilingan sehingga diperoleh tepung dan dianalisa
Dari penelitian didapatkan hasil  waktu ekstraksi yang optimum pada ekstraksi karaginan yang dilakukan adalah 2 jam, sedangkan jenis pelarut yang optimum adalah pelarut NaCl dengan menghasilkan nilai kadar air, kadar abu, kadar sulfat yang rendah(masuk standar FAO/WHO) dan % rendemen sebesar 37,0 %.

Keyword :Rumput laut, Eucheuma Cottonii, Karaginan, Ekstraksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar