Translate

Jumat, 09 Desember 2011

PERUBAHAN KONDISI TEKNOLOGI FAR INFRARED (FIR) KETERKAITAN DENGAN SISTEM PENGERINGAN BAHAN SAYURAN BERBEDA


 download di sini

Djumhawan Ratman Permana
Pusat Penelitian Bioteknologi-LIPI, Cibinong 16911, Bogor

Abstrak

Radiasi emisi sinar inframerah yang berasal dari “biokeramik” yaitu campuran keramik silikaoksida (SiO2) dan aluminaoksida (Al2O2) menghasilkan perubahan kondisi berbeda meliputi suhu panas (T keluar) dan kadar air kesetimbangan (Me) dimensi body alat Far Infrared (FIR) untuk sayuran seledri T keluar 66,70 – 70,200C dan Me 5,20% bk; bawang putih T keluar 67,00 – 70,300C dan Me 6,70% bk; cabe merah T keluar 66,90 – 70,200C dan Me 6,97% bk; jamur tiram T keluar 65,70 – 70,000C dan Me 7,60% bk. Perubahan kondisi FIR keterkaitan untuk keseluruhan produk sayuran kering menghasilkan kadar air 5,20 – 7,60% bk dan laju penurunan kadar air 5,65 – 5,33% yang dicapai dalam interval waktu perkali lintasan 15 menit/5 x M-1 menit. Hasil analisis sayuran kering terhadap sifat fisikokimia seledri 15mg/g klorofil, 14,47mg/100g Vit C dan 1,63% kadar abu; bawang putih 0,05mg/g klorofil, 18,53mg/100g Vit C dan 0,51% kadar abu; cabe merah 3,92mg/g klorofil, 72,18mg/100g Vit C dan 1,09% kadar abu; jamur tiram 1,25mg/g klorofil 6,58mg/100g Vit C dan 1,13% kadar abu. Dehidrasi melalui sistem pengeringan FIR terhadap berbagai jenis sayuran menghasilkan bentuk pengkondisian yang berbeda.


Kata kunci :          Perubahan, kondisi, teknologi Far Infrared (FIR), pengeringan, sayuran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar