download di sini
Mohammad Endy Y, Joni Arifin, Fiqih Putri J, Dwi Amalia N
Jurusan Teknik Kimia PSD III Teknik, UNDIP Semarang
Jl. Prof Sudarto SH, Pedalangan Tembalang, Semarang 50239
Abstrak
Singkong merupakan tanaman yang memiliki kandungan senyawa cyanogen. Senyawa cyanogen pada tanaman singkong berupa linamarin dan lotaustralin. Linamarin memiliki sifat-sifat yang dapat menjadikannya sebagai senyawa antineoplastik (antikanker). Produksi Linamarin dapat dilakukan dengan proses ekstraksi, selama proses ekstraksi jaringan pada daun singkong akan rusak dan menyebabkan reaksi hidrolisa yang dikatalisis oleh enzim linamarase yang terdapat pada tanaman itu sendiri. Reaksi ini akan menyebabkan senyawa linamarin dengan segera terhidrolisa menjadi komponen-komponen individualnya yakni acetocyanohidrin, glukosa, dan terakumulasi menjadi hydrogen cianida. Oleh karenanya, untuk mengekstrak linamarin digunakan pelarut alkohol. Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji pengembangan produksi linamarin dari daun singkong dengan proses inaktivasi enzim linamarase melalui ekstraksi dengan pelarut alkohol. Metode yang dilakukan berupa eksperimental yang dilakukan dalam laboratorium meliputi: konsentrasi pelarut etanol (80% dan 96%), pH <4, perbandingan solvent – daun singkong (4:1 - 6:1), dan waktu ekstraksi (10 menit – 40 menit). Variabel yang paling berpengaruh adalah pH dan konsentrasi solvent. Semakin kecil pH ekstraksi, akan meningkatkan perolehan senyawa aktif linamarin. Semakin besar konsentrasi pelarut, konsentrasi linamarin yang terekstrak semakin meningkat. Hasil perolehan linamarin relatif baik pada ekstraksi dengan pH 8 dan konsentrasi etanol 96% selama 10 menit. Penelitian ini diharapkan dapat diaplikasikan dan di scale-up secara komersial untuk kebutuhan farmasi.
Kata kunci : linamarin, linamarase, ektraktor inaktivasi enzimatis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar