Caecilia Pujiastuti, Dian Puspita, Ani Rachmawati
Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknologi Industri UPN “ Veteran “ Jawa Timur
Jl. Raya Rungkut Madya, Gunung Anyar Surabaya 60294
Telp ( 031 ) 8706369, Fax ( 031 ) 8782257
INTISARI
Pemanfaatan tanaman siwalan hanya terbatas pada buah dan batangnya saja sedangkan sabut atau kulitnya merupakan limbah yang belum dimanfaatkan secara maksimal.Asetilasi selulosa dalam pelarut asam phosphat merupakan salah satu metode untuk menghasilkan selulosa asetat dari sabut siwalan .. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kadar asetil terbaik dalam pembuatan selulosa asetat dari proses asetilasi selulosa dari sabut buah siwalan.Proses asetilasi dilakukan dengan mereaksikan selulosa dan asam asetat glasial dalam sebuah reactor dengan menggunakan impeller magnetic sebagai pengaduk. Prosesnya terdiri dari beberapa tahap. Tahap pertama adalah melarutkan selulosa kedalam asam phosphat; tahap kedua adalah mengasetilasi selulosa dengan asam asetat glacial dan terakhir yaitu tahap pemulihan produk dengan cara penyaringan dan pengeringan. Peubah yang dijalankan adalah konsentrasi NaOH (5 – 18 %) dan volume asam phospat yang ditambahkan (20 – 100 ml). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kadar asetil terbaik untuk selulosa asetat yaitu sebesar 37% - 40% dicapai pada pemasakan pulp dengan konsentrasi NaOH antara 14% - 18% sebanyak 800 ml NaOH dan volume asam phosphat sebanyak 100 ml dimana diperoleh yield rata-ratanya sebesar 79,57%.
Kata kunci : sabut siwalan , selulosa,acetilasi, selulosa acetat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar