Translate

Sabtu, 26 November 2011

Pengaruh Jenis Jahe Dan Ratio Bahan Terhadap Ekstraksi Oleoresin Dari Jahe


download di sini 
Elvianto Dwi Daryono
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Nasional Malang
Jl. Bendungan Sigura-gura No. 2 Malang, Telp/Fax : (0341) 551431/553015

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis jahe  dan perbandingan bahan masuk terhadap kualitas hasil ekstraksi oleoresin dari jahe. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi jenis jahe (jahe emprit dan jahe gajah) dan perbandingan bahan masuk yaitu berat jahe : volume pelarut (1:3, 1:4, 1:5, 1:6 dan 1:7). Sedangkan kondisi operasi meliputi suhu dan waktu ekstraksi, berat jahe, jenis dan konsentrasi pelarut, ukuran bahan, dan kecepatan putar. Pertama kita menyediakan bahan-bahan yang akan digunakan yaitu serbuk jahe yang telah dikeringkan dan dihaluskan  menjadi 40 mesh dan membuat pelarut sesuai dengan jenis dan konsentrasi pada kondisi operasi. Serbuk jahe dan pelarut sesuai dengan perbandingan bahan masuk pada variabel dimasukkan ke dalam ekstraktor selama 3 jam pada suhu 40oC. Setelah selesai hasil ekstraksi dimasukkan ke dalam rotary vacuum evaporator untuk dipisahkan antara oleoresin dan pelarutnya. Analisa yang dilakukan meliputi berat jenis, indeks bias, % rendemen dan % gingerol. Dari hasil analisa dan perhitungan didapatkan kondisi terbaik pada ekstraksi oleoresin menggunakan jahe emprit pada perbandingan bahan masuk 1:5, dimana didapatkan harga berat jenis 0,8982 gr/ml, indeks bias 1,4897, rendemen 9,98% dan % gingerol 33,23%. Pada ekstraksi oleoresin dengan menggunakan jahe gajah, kondisi terbaik didapatkan pada perbandingan bahan masuk 1:5, dimana didapatkan harga berat jenis 0,8964 gr/ml, indeks bias 1,4890 dan rendemen 8,94%.

Kata kunci : ekstraksi, jahe, oleoresin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar