Translate

Selasa, 30 Oktober 2012

Prospek Biofuel (Energi terbarukan)


Indonesia Selama ini mengalami ketergantungan terhadap minyak bumi. Jumlah pasokan dan cadangan minyak bumi di Indonesia yang semakin berkurang disertai oleh kenaikan harga minyak bumi dunia yang meningkat tajam. Salah satu permasalahan nasional dewasa ini dan akan semakin dirasakan pada masa mendatang adalah masalah energi, baik untuk keperluan runah tangga, maupun untuk industri dan transportasi. Terkait dengan masalah tersebut, salah satu kebijakan pemerintah ialah rencana pengurangan atau bahkan penarikan sama sekali penggunaan bahan bakar minyak tanah untuk keperluan rumah tangga, yang rencananya akan digantikan dengan bahan bakar LPG. Sejalan dengan itu pemerintah juga mendorong upaya-upaya untuk penggunaan sumber- sumber energi alternatif lainnya yang dianggap layak dilihat dari segi teknis, ekonomi, dan lingkungan hidup antara lain yaitu Bahan Bakar Nabati (BBN) atau Bio energi (Biofuel).
            Bioenergi merupakan salah satu bentuk energi alternatife yang prospektif untuk dikembangkan. Pengambangan bioenergi bukan saja dapat mengurangi ketergantungan terhadap BBM yang harganya terus meningkat, tetapi juga dapat meningkatkan keamanan pasokan energi nasional. Meningkatnya perhatian dan kesadaran masyarakat dunia untuk menggunakan bahan bakar ramah lingkungan menjadikan pengembangan bioenergi manjadi sangat strategis. Lebih jauh lagi, pengembangan bioenergi di Indonesia dapat meningkatkan kemampuan Indonesia melalui pengambangan sumber daya lokal.
            Di Indonesia tersedia beberapa bahan baku bioenergi, diantaranya singkong, tebu, sagu, kelapa sawit, jarak pagar dan kelapa, bahkan minyak goreng bekas pun dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan bioenergi. Ketersediaan bahan baku yang melimpah menuntut pengetahuan teknologi pengolahan bioenergi harus dikuasai dengan baik, agar sumber daya yang ada tidak sia-sia.
            Beberapa komoditi pertanian yang potensial digunakan sebagai bahan baku biofuel antara lain yaitu minyak sawit (CPO), minyak kelapa dan minyak jarak sebagai bahan baku biodiesel serta ubi kayu dan sagu sebagai bahan baku bioetanol.
            Untuk mewujudkan penyediaan bahan bakar nabati secara mandiri di dalam negeri, pemerintah melaksanakan program penyediaan BBN Nasional. Peranan investasi swasta sangat diperlukan dalam rangka penyediaan BBN tersebut adalah promosi yang mendorong pihak swasta untuk melakukan investasi dalam bidang BBN. Salah satu bentuk promosi tersebut adalah dengan memberikan informasi yang jelas dan cukup rinci mengenai berbagai aspek teknis dan ekonomi investasi dalam bidang usaha bioenergi (BBN).
            Untuk memberikan informasi tersebut di atas, perlu disusun buku Profil Proyek Investasi Bioenergi (Biofuel), yang meliputi profil investasi bioenergi dari Jarak pagar, Kelapa sawit, Kelapa, Ubi kayu dan Sagu. Penyusunan Profil Proyek Investasi ini adalah untuk memperoleh gambaran yang cukup rinci mengenai berbaga aspek teknis dan ekonomi atau financial dalam pelaksanaan investasi bidang bio energi dengan bahan baku tersebut diatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar